Pemain Kesayangan Deportivo La Coruna

 Sejauh kompetisi inilah cetak lima gol dari 6 laga satu diantaranya dengan mengandaskan perlawanan Real Madrid di pertandingan terakhir yang diadakan di Santiago Bernabéu Slot Judi Online.

Real Madrid yang waktu itu sedang mengingati satu era kelahiran mereka sebagai sebuah kesebelasan cukup optimis untuk memberi Piala Copa del Rey sebagai hadiah. Tetapi sayang, Diego Tristán dan teman-teman malah memberi mimpi jelek untuk Los Merengues dan beberapa ribu fansnya.

Umur laga baru saja berjalan 6 menit saat Sergio meliuk-meliuk melalui pemain Real Madrid saat sebelum mengalahkan César Sánchez. Pada menit ke-37, Diego Tristán menambahkan cedera Real Madrid. Terima umpan Juan Carlos Valerón dari segi kanan, Tristán menyelusup menghindar pengamanan Fernando Hierro saat sebelum lakukan sontekan satu sentuhan ke gawang Los Blancos.

Sebagai imbalan atas perform impresifnya bersama Deportivo, Tim nasional Spanyol tidak enggan-segan mengikutkan Diego Tristán menjadi sisi scuad team Matador di Piala Dunia 2002 yang diadakan di Korea Selatan dan Jepang.


"Kenakan jersi Spanyol di Piala Dunia ialah hal yang susah saya lupakan. Slot Online Terpercaya Itu jadi pengalaman penting dalam hidupku. Saya bergidik saat ingat itu," ingatnya dalam interviunya dengan SEFutbol.


Sekitar 111 gol dari 252 laga di semua gelaran, dengan perolehan satu Copa del Rey, satu Supercopa de España, dan satu Pichichi Trofi (top scorer La Liga) ialah ringkasan perjalanan 6 tahun profesinya bersama Super Depor. Catatan yang hebat untuk Tristán, saat sebelum cidera dan gaya hidup yang jelek perlahan-lahan menggerogoti profesi Sang Kadal.


Beritanya selainnya suka dengan kehidupan malam, ia jadi anggota masih tetap di dalam rumah judi. Karena style hidupnya yang jelek, satu saat Tristán pernah berkonfrontasi dengan Javier Irureta.


"Tristán untung jika ia ialah anak yang pintar dan ia mempunyai kualitas alami sebagai pemain sepakbola, tapi saya cemas jika semua anjuran yang saya beri padanya cuma akan menyerap saat ia berumur 40 tahun," tutur Irureta. "Saya tidak beralih menjadi polisi dan jaga tiap pergerakannya. Tidak ada pemain yang perlu keluar saat malam hari 24 jam saat sebelum laga menantang Madrid. Ini tidak pernah berada di timku."


Lepas dari profesinya yang jalan jelek sesudahnya. Nama Tristán tempati ruangan tertentu di hati fans Super Depor.

Postingan populer dari blog ini

When it pertains to racist inspirations, naturally these components become part of the examination that was actually merely released

Smart Hacks To Survive Long-Haul Flights

Liechtenstein Imperial Household